Apakah anda sudah pernah dengar tentang Penyakit Lumpuh Layu? Inilah salah satu gejala polio yang bisa terjadi akibat tidak mendapatkan vaksinasi dengan lengkap, lho. Untuk info lebih lanjut tentang lumpuh layu, polio, dan vaksinasi, simak penjelasannya dari artikel ini.
Acute flaccid paralysisatau yang biasanya di sebut lumpuh layu adalah saat kondisi seseorang mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu. Seperti di anggota gerak atau oto pernapasan. Termasuk tangan atau kaki. Jika dibiarkan, kondisi yang ini yang bisa dicegah ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat permanen, bahkan kematian.
Bahaya Penyakit Lumpuh Layu bagi Kesehatan Kita
Penyakit lumpuh layu yang akibat polio sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja. Tapi lebih berisiko dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun. Terutama yang tidak mendapatkan imunisasi polio dengan lengkap. Gejala polio umumnya muncul 3–6 hari setelah penderita terinfeksi oleh virus polio, dan kelumpuhan tersebut bisa terjadi dalam waktu 7–21 hari setelah terinfeksi.
Tidak semua orang yang terinfeksi virus polio tersebut akan bisa mengalami penyakit lumpuh layu. Sebagian orang-orang yang terinfeksi penyakit lumpuh layu mungkin hanya bisa merasakan gejala ringan yang mirip dengan infeksi lainnya yang tidak spesifik, seperti demam. Kelelahan. Sakit kepala. Muntah, kaku di leher. Atau nyeri pada tungkai.
Namun. Ada pada beberapa orang, misalnya yang belum mendapatkan vaksinasi dengan lengkap atau mengalami kelemahan sistem pada imum. Infeksi virus polio bisa menyebabkan kerusakan saraf pada sumsum tulang di bagian belakang.
Demikian bila sudah. Bisa terjadi kelemahan dan kelumpuhan pada kaki dan tangan. Maupun keduanya, sehingga bisa membuat pada penderitanya mengalami cacat permanen. Jika penyakit tersebut sampai melibatkan kerusakan pada saraf otot pernapasan. Penderitanya bisa mengalami kesulitan bernapas yang bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.
Cara Untuk Mencegah Penyakit Lumpuh Layu
Pada virus polio ini penyebab penyakit lumpuh layu yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui rongga mulut atau hidung. Melalui konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi tinja pada penderita polio. Selain itu, walaupun lebih jarang terjadi. Virus polio juga bisa menyebar melalui percikan air liur ketika penderita polio sedang batuk atau bersin.
Virus polio rentan yang dialami oleh anak-anak pada sistem kekebalan tubuhnya yang masih belum sempurna atau orang yang belum mendapatkan vaksin polio. Hal ini bisa terjadi karena, orang-orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh atau antibodi yang dapat melawan virus polio.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit virus polio ini, sehingga perlu di tindak untuk pencegahan dengan melakukan vaksinasi polio dengan sesuai jadwal. Imunisasi yang dilakukan secara lengkap bisa mencegah seseorang terinfeksi pada virus polio dan dapat menurunkan risiko terjadinya terkena lumpuh layu akibat polio.
Di Indonesia, anak-anak wajib mendapatkan 4 kali vaksinasi polio yang dilakukan pada tiap bulan yang dimulai dari bayi yang baru lahir hingga usia 4 bulan, dan di booster sebanyak 1 kali pada usia 18 tahun. Jenis vaksin polio ada dua, yaitu OPV (oral polio vaccine) dan IPV (inactivated polio vaccine)
Jadi, jangan abaikan pada vaksinasi, ya. Bawa anak-anak kita ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksinasi polio sesuai jadwal, ya. Dengan begitu, Bunda dapat membantu mencegah penularan penyakit polio juga mencegah anak yang terinfeksi polio dan mengalami komplikasi termasuk penyakit lumpuh layu di kemudian hari.
Selain melakukan vaksinasi polio, ada cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit infeksi, termasuk penyakit polio adalah yaitu dengan cara menjaga kebersihan dirumah dan lingkungan serta membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.